Kamis, 01 Maret 2012


Konsep Sistem Informasi Manajemen
1.1  Sumber Daya Organisasi
            A.    Jenis – Jenis Sumber Daya
1.      Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik terdiri dari :
a)      Man (Manusia)
Mengingat sumber daya manusia (SDM) merupakan resource yang paling strategis dimiliki perusahaan, SDM perlu dikelola dengan tepat, yang mutlak memerlukan suatu system informasi karena semua kegiatan manajemen SDM yang efisien dan efektif didasarkan pada system informasi. Mulai dari perencanaan, pembuatan uraian jabatan, deskripsi pekerjaan, spesifikasi tugas, standar hasil pekerjaan, rekuitmen, seleksi, orientasi, penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, system imbalan, perencanaan dan pengembangan karier, penegakan disiplin dan etos kerja, pemeliharaan hubungan yang serasi dengan para karyawan, pemeliharaan hubungan kinerja dan pensiunan, serta pelaksanaan audit SDM.
b)      Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Sebagai sarana kerja, uang mutlak perlu dikelola dan dimanfaatkan berdasarkan prinsip efisiensi setinggi mungkin. Dasar pertimbangannya adalah kemampuan perusahaan memperoleh uang sebagai modal awal atau untuk kepentingan operasional selalu terbatas. Oleh karena itu, manajemen harus sering mencari dana tambahan dari berbagai sumber. Dalam penggunaan dana ini kita tidak boleh boros dalam pemanfaatannya.
c)      Material
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi atau bahan mentah dan bahan baku. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Namun dalam kenyataannya tidak banyak perusahaan yang menguasai atau memiliki sumber bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk perusahaan, jadi perusahaan membeli bahan dari pemasok tertentu. Dalam menghadapi pemasok, perusahaan dihadapkan pada rumus penawaran dan permintaan.
Untuk selanjutnya bahan mentah atau bahan baku diolah lebih lanjut sehingga menjadi produk andalan atau produk hasil diversifikasi. Dalam hal ini, prinsip efisiensi harus dipegang teguh.
d)     Machine (Mesin)
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Mengingat dalam kinerjanya mesin dipakai sebagai alat yang berfungsi mengefektifkan dan mengefisienkan waktu. Selain itu, sebagai upaya menghasilkan produk, suatu perusahaan menggunakan mesin – mesin, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat canggih. Agar dapat digunakan selama mungkin perlu diperhatikan pengadaan, penggunaan, perawatan, dan penghapusan mesin.
2.      Sumber Daya Konseptual
Sumber daya konseptual dalam hal ini adalah informasi. Informasi sebagai resource penting. Informasi juga berhubungan dengan tekhnologi dalam perkembangan dan berbagai terobosan tekhnologikal, seperti ungkapan tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak disentuh oleh tekhnologi informasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi termasuk dalam bidang bisnis dan individu. Oleh karena itu, dalam pengelolaan kegiatan bisnis, informasi harus diberlakukan sebagai salah satu resource yang kritikal. Dikatakan demikian karena dilihat dari sudut apa pun, pengelolaan perusahaan pasti memerlukan informasi yang akurat, lengkap, mutakhir, dapat dipercaya, serta disimpan sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditelusuri apabila diperlukan.s
1.2 Sistem Informasi Manajemen
A. Pengertian Sistem dan Konsep Dasar Informasi Manajemen (SIM)
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan SIM  adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data. Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
Sistem informasi dibagi menjadi 3 konsep dasar SIM, yaitu :
1.      Sistem, adalah kumpulan dari elemen – elemen yang bergabung bersama – sama untuk mencapai tujuan umum. Sistem diumpamakan adalah organisasinya dan elemen – elemen merupakan bagian dari system. Oleh karena itu, konsep dari SIM adalah pengoptimalan output organisasi dengan pelaksanaan subsistem – subsistem melalui suatu media pertukaran informasi.
2.      Informasi, merupakan bahan mentah yang penting dalam pembulatan keputusan informasi terdiri dari data yang telah diperbaiki dan diproses, digunakan untuk perencanaan pelaksanaan dan pengawasan operasi perusahaan. Oleh karena itu, tugas dari SIM adalah mengubah data menjadi informasi.
3.      Manajemen, terdiri dari berbagai aktivitas seorang manajer dalam menjalankan organisasinya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan jalannya operasi perusahaan. Sebagai tugas dari SIM itu sendiri adalah memudahkan pembuatan keputusan itu semua. Sedangkan tujuannya adalah menyajikan informasi untuk pengambilan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.
B. Kategori dalam SIM
Pada dasarnya terdapat 3 kategori materi SIM, diantaranya adalah
1.      Kategori Pertama, menyangkut makna dan hakikat tujuan yang hendak yang dicapai, visi dan misi manajemen puncak tentang arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan, filsafat yang dianut oleh organisasi, pola pengambilan keputusan yang diterapkan, gaya kepemimpinan yang digunakan, tipe dan struktur organisasi yang dipakai, modus penggerakan sumber daya manusia terutamadikaitkan dengan pemberdayaan mereka, standar kerja yang diharapkan, system imbalan yang diberlakukan, tolak ukur efisiensi kerja, teknik pengawasan, system penilaian tentang jalannya roda perusahaan, dan system umpan balik yang digunakan.
2.      Kategori Kedua, SIM menyangkut kondisi yang khas sifatnya dan dihadapi oleh anak atau cabang perusahaan, seperti : karakteristik khas letak geografis perusahaan, situasi politik yang dihadapi, system pemerintahan yang berlaku, system hokum dan perundang – undangan, situasi lapangan kerja, system pendidikan yang berlaku di masyarakat, budaya masyarakat setempat, tingkat perkembangan tekhnologi, pandangan pemerintah dan masyarakat setempat tentang industrialisasi, kebijaksanaan pemerintah tentang kehadiran investor asing, kebijaksanaan moneter dan fiskal, kebijaksanaan perpajakan, kebijaksanaan tentang kepemilikan property oleh pihak asing, ketersediaan bahan mentah dan bahan baku, reliabilitas pemasok,
3.      Kategori Ketiga, yaitu pada tingkat internal anak atau cabang perusahaan, SIM menyangkut berbagai fungsi yang harus diselenggarakan oleh perusahaan, seperti : identifikasi core competence perusahaan, fungsi produksi apakah mengandalkan satu produk unggulan atau diversifikasi produk, tekhnik promosi yang tepat digunakan, saluran pemasaran yang tersedia, system keuangan yang digunakan, system akuntansi yang berlaku, penggerakan SDM, manajemen logistic, pelayanan purnajual, pengaturan kredit dan tingkat bunganya, tekhnologi yang digunakan, kebijakan tentang transfer keuntungan ke induk perusahaan.
1.2 Alasan Perhatian pada Peningkatan Manajemen Informasi
A. Kegiatan bisnis semakin rumit
Telah diketahui bahwa organisasi sebagai suatu system, begitupun pada perusahaan bisnis adalah suatu system terbuka, system yang berhubungan dengan organisasinya yang adaptif (dapat menyesuaikan diri) bekerja di dalam lingkungan bisnis. Bisnis terdiri dari komponen – komponen system berikut yang saling berhubungan, diantaranya adalah :
1.      Input. Sumber – sumber ekonomi seperti manusia, uang, bahan, mesin, tanah, fasilitas, energy dan informasi yang diperoleh bisnis dari lingkungannya dan digunakan untuk aktivitas system.
2.      Pengolahan. Proses – proses yang berhubungan dengan organisasi, seperti : pemasaran, pemabrikan, dan pembiayaan transformasi input menjadi output dan proses – proses lain, permesinan, pencarian dan pengembangan, pelayanan legal dan lain – lain.
3.      Output. Produk – produk dan jasa – jasa pelayanan, pembayaran para pegawai dan para pemasok, deviden sumbangan – sumbangan pajak dan informasi, yang kesemuanya merupakan output yang dihasilkan bisnis dan ditukar/ditransfer pada lingkungan.
4.      Umpan balik atau disebut juga feedback dari system organisasi menyediakan informasi bagi manajemen mengenai pekerjaan organisasi.
5.      Kontrol. Para manajer mengontrol operasi – operasi bisnis, sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan mencapai tujuan organisasinya seperti laba, pembagian pasar dan tanggung jawab social.
6.      Lingkungan. Dengan sifat bisnis yang terbuka yang adaptif dan menbagi – bagi input – input dan output – output dengan system lain dalam lingkungannya. Bisnis harus memelihara hubungan dengan yang lainnya, misalnya ekonomi, politik, dan system social dalam lingkungannya.
Namun sejalan dengan perkembangan bisnis sendiri ternyata kompleksitas kegiatan berjalan semakin rumit hal ini dikarenakan :
1)      Pengaruh ekonomi internasional
2)      Persaingan dunia
3)      Kompleksitas teknologi yang semakin meningkat
4)      Batas waktu yang singkat
5)      Kendala – kendala sosial
Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
B. Kemampuan komputer semakin baik
Dalam era modern ini penggunaan elektronik khususnya computer sangat pesat dan berkembang cepat dengan tekhnologi yang canggih, sehingga penggunaannya pun dapat dipergunakan dalam SIM. SIM biasanya dioperasikan sebagai sebuah system dasar computer yang mempunyai maksud untuk mensuplai informasi kepada manajer dengan menggunakan gambaran, kesimpulan, membuat prediksi, merekomendasikan akibat daripada tindakan. Data yang digunakan manajer diperoleh melalui telekomunikasi, hubungan seseorang dengan yang lainnya, dengan mempelajari dan menganalisis system prosedur melalui data dan pemrosesan data. System menyediakan informasi untuk mendukung manajer dalam menjuruskan organisasi untuk mewujudkan tujuannya.
Dalam system ini dikenal juga sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :
1.      Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape),
2.      Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi),
3.      Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem),
4.      Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu),
5.      Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
1.      On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll
2.      Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan
3.      Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional
4.      Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Kemampuan computer yang semakin baik ini juga membuat pemakai semakin tahu bagaimana mendayagunakan computer untuk membantu pekerjaannya. Pada akhirnya, proses bisnis yang dilakukan secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola secara digital, yang membawa dampak pada hal-hal sebagai berikut:
·         Organisasi semakin ramping. Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti perubahan yang pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat kompetitif. Oleh karenanya, banyak model organisasi ini sekarang dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya dan tingkatan hirarkis manajemennya.
·         Pemisahan pekerjaan dari lokasi. Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu factor yang harus dipertimbangkan dalam pekerjaan.
1.4 Pemakai Informasi
Banyak sekali pemakai system informasi, pelaku system ini terdiri dari 7 kelompok, diantaranya adalah :
1.      Pemakai, pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2.      Manajemen, umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang

3.      Pemeriksa, ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4.      Penganalisa system, fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

·         Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
·         Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
·         Mediator ;   yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
·         Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem

5.      Pendesain system, pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6.      Programer, mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7.      Personel pengoperasian, Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan system.
1.5 Hubungan Tingkatan Manajemen Dengan Informasi
1.      Semakin tinggi tingkatan manajer semakin memerlukan informasi dari luar organisasi, dan sebaliknya, semakin rendah semakin memerlukan informasi intern.
2.      Semakin tinggi tingkatan manajer semakin memerlukan informasi yang lebih ringkas, dan sebaliknya, semakin rendah semakin memerlukan informasi lebih rinci.

Oleh : Nunik eka dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat :)
Sumber ;
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Abad 21. Jakarta : Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Internasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Ukas, Maman. 2004. Manajemen. Bandung : Agnini Bandung.
Sutono, Djoko, dkk. 2007. Modul Sistem Informasi manajemen. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan ddan Pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar